Dj InggrisInformasiNorman Jay

Sound System Inggris yang Membentuk Gaya Norman Jay

Jika kita membahas bagaimana seorang DJ bisa membentuk identitas musik yang otentik, maka kita tidak bisa mengabaikan peran budaya sound system—terutama dalam konteks Inggris era 70-an dan 80-an. Bagi Norman Jay, budaya ini bukan sekadar tempat belajar memainkan musik, melainkan ruang sosial, politik, dan budaya yang membentuk jati dirinya sebagai salah satu DJ paling berpengaruh di Inggris.

Akar Jamaika di Tengah Kota London

Sound system pertama kali dikenal di Jamaika, tempat para operator dan selector (DJ) menyusun tumpukan speaker raksasa untuk memutar musik dalam pesta jalanan. Namun, ketika para imigran Karibia datang ke Inggris—khususnya London—mereka membawa budaya ini bersama mereka. Dan di kota-kota seperti Brixton dan Notting Hill, sound system menjadi bagian penting dari kehidupan komunitas kulit hitam Inggris.

Di lingkungan inilah Norman Jay tumbuh besar, menyaksikan langsung bagaimana musik menjadi sarana untuk bersatu, merayakan identitas, dan bahkan melawan ketidakadilan sosial. Dalam banyak hal, sound system menjadi alternatif dari sistem arus utama yang sering kali tidak memberi ruang bagi suara minoritas.

Good Times Sound System dan Revolusi Jalanan

Terinspirasi oleh sistem-sistem legendaris seperti Jah Shaka dan Sir Coxsone, Norman dan saudaranya Joey Jay memulai proyek mereka sendiri yang diberi nama Good Times Sound System pada akhir tahun 70-an. Namun, berbeda dengan pendekatan reggae yang dominan saat itu, Good Times menghadirkan campuran eklektik: soul klasik, disco, funk Amerika, jazz fusion, dan rare groove yang belum dikenal luas.

Pendekatan ini segera mendapat tempat tersendiri di komunitas lokal. Good Times menjadi ikon Notting Hill Carnival, menghadirkan suasana pesta terbuka yang santai namun berkualitas tinggi dari sisi musikalitas. Tidak ada batasan siapa yang boleh datang—anak muda, keluarga, penggemar berat musik, atau hanya orang-orang yang ingin menari di jalanan—semua disambut.

Jay mengubah sound system menjadi lebih dari sekadar rangkaian speaker. Ia menjadikannya platform inklusif, tempat di mana musik bukan sekadar hiburan, melainkan medium untuk mempertemukan orang dari latar belakang berbeda.

Ruang untuk Kurasi dan Eksplorasi

Salah satu kekuatan utama Norman Jay adalah kemampuannya dalam mengkurasi musik dengan cermat. Melalui sound system, ia memiliki kendali penuh atas apa yang diputar dan bagaimana suasana diciptakan. Tidak ada tekanan dari label, tidak ada batasan format radio. Ia bisa menggabungkan Curtis Mayfield dengan Chaka Khan, lalu menyelipkan track jazz-funk dari tahun 70-an yang tidak dikenal—semua dalam satu set.

Pendekatan ini menginspirasi banyak DJ Inggris lainnya untuk lebih menggali katalog musik yang luas dan tidak terpaku pada tren komersial. Dalam dunia di mana banyak DJ berorientasi pada popularitas atau algoritma, Jay membuktikan bahwa kualitas musik dan konteks penyampaiannya jauh lebih penting.

Sound System sebagai Ekspresi Budaya

Sound system di tangan Norman Jay juga berfungsi sebagai media perlawanan kultural. Pada masa-masa ketika ketegangan rasial masih tinggi di London, pesta jalanan dan musik sering kali menjadi ruang aman di mana komunitas kulit hitam bisa mengekspresikan diri secara bebas. Jay tidak pernah menjadikan Good Times sebagai proyek politik eksplisit, namun keberadaannya sebagai DJ kulit hitam di ruang publik terbuka adalah tindakan yang cukup kuat secara simbolis.

Dengan sound system-nya, Jay ikut menggeser persepsi publik terhadap musik jalanan—dari sesuatu yang dianggap ‘gangguan’ menjadi pengalaman budaya yang patut dirayakan.

Pengaruh yang Tetap Terasa

Kini, puluhan tahun sejak Good Times pertama kali mengudara di jalanan Notting Hill, pengaruhnya masih terasa. Banyak DJ modern—baik dari Inggris maupun luar negeri—menyebut Norman Jay dan kultur sound system Inggris sebagai inspirasi utama dalam karier mereka.

Lebih dari sekadar pionir teknis, Jay adalah arsitek suasana yang tahu bahwa kekuatan musik bukan hanya pada beat, tapi pada bagaimana ia disampaikan dan dirasakan bersama.

Dan semuanya bermula dari semangat sound system: musik besar, pesan kuat, dan komunitas yang bersatu.